Rabu, 30 Mei 2012

PERANTARA / MAKELAR


1. PERANTARA / MAKELAR

Makelar (   اَلسَّمْسَرَهُ  = bahasa Arab) ialah perantara perdagangan (orang yang menjualkan barang atau mencarikan pembeli), atau perantara antara penjual dan pembeli untuk memudahkan jual-beli.
Dalam persoalan ini, kedua belah pihak mendapat manfaat. Bagi makelar (perantara), atau biro jasa mendapat lapangan pekerjaan dan uang jasa dari hasil pekerjaannya itu. Demikian juga orang yang memerlukan jasa mereka, mendapat kemudahan, karena ditangani oleh orang yang mengerti betul dalam bidangnya.
Pekerjaan semacam ini mengandung unsur tolong-menolong yang saling menguntungkan.
Dengan demikian pekerjaan tersebut tidak ada cacat dan celanya dan sejalan dengan ajaran Islam.
Makelar (pengacara, konsultan) hendaknya berlaku jujur dan ikhlas menangani tugas yang dipercayakan kepadanya.
Dengan demikian tidak akan terjadi kemungkinan ada penipuan dan memakan harta orang lain (imbalan) dengan jalan haram sebagaimana firman Allah :

$ygƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãYtB#uä Ÿw (#þqè=à2ù's? Nä3s9ºuqøBr& Mà6oY÷t/ È@ÏÜ»t6ø9$$Î/ HwÎ) br& šcqä3s? ¸ot»pgÏB `tã <Ú#ts? öNä3ZÏiB 4 Ÿwur (#þqè=çFø)s? öNä3|¡àÿRr& 4 ¨bÎ) ©!$# tb%x. öNä3Î/ $VJŠÏmu ÇËÒÈ  

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (QS. An-Nisaa : 29)

Dalam hadist disebutkan :

اَلْمُسْلِمُوْنَ عَلَى شُرُوْطِهِمْ ( رواه البخا رى )

Orang-orang Islam itu menurut perjanjian-perjanjiannya”. (HR. Bukhari)

Ada satu hal yang perlu diingat, bahwa profesi makelar itu tidak boleh disalahgunakan seperti untuk menjual atau mencari barang yang dilarang oleh agama. Umpamanya saja menjual atau mencari narkotika sebagai pesanan dari orang tertentu, mencari rumah untuk tempat berjudi atau tempat maksiat lainnya.
Ringkasnya semua barang yang dilarang memperjualbelikannya, jangan melibatkan diri kedalamnya, walaupun imbalanya besar. Sebab hasil yang diperoleh dari usaha yang demikian juga haram dimanfaatkan.
Jadi, agama Islam dapat membenarkan pekerjaan sebagai makelar selama tidak menyalahi ketentuan nash al-Qur’an dan sunnah serta ada unsur tolong – menolong dan saling mendapat manfaat.                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar