1. PERANTARA / MAKELAR
Makelar
( اَلسَّمْسَرَهُ = bahasa Arab) ialah perantara perdagangan
(orang yang menjualkan barang atau mencarikan pembeli), atau perantara antara
penjual dan pembeli untuk memudahkan jual-beli.
Dalam
persoalan ini, kedua belah pihak mendapat manfaat. Bagi makelar (perantara),
atau biro jasa mendapat lapangan pekerjaan dan uang jasa dari hasil
pekerjaannya itu. Demikian juga orang yang memerlukan jasa mereka, mendapat
kemudahan, karena ditangani oleh orang yang mengerti betul dalam bidangnya.
Pekerjaan
semacam ini mengandung unsur tolong-menolong yang saling menguntungkan.
Dengan
demikian pekerjaan tersebut tidak ada cacat dan celanya dan sejalan dengan
ajaran Islam.
Makelar
(pengacara, konsultan) hendaknya berlaku jujur dan ikhlas menangani tugas yang
dipercayakan kepadanya.
Dengan
demikian tidak akan terjadi kemungkinan ada penipuan dan memakan harta orang
lain (imbalan) dengan jalan haram sebagaimana firman Allah :
$ygr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãYtB#uä w (#þqè=à2ù's? Nä3s9ºuqøBr& Mà6oY÷t/ È@ÏÜ»t6ø9$$Î/ HwÎ) br& cqä3s? ¸ot»pgÏB `tã <Ú#ts? öNä3ZÏiB 4
wur (#þqè=çFø)s? öNä3|¡àÿRr& 4
¨bÎ) ©!$# tb%x. öNä3Î/ $VJÏmu ÇËÒÈ
“Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu”.
(QS. An-Nisaa : 29)
Dalam hadist disebutkan :
اَلْمُسْلِمُوْنَ عَلَى شُرُوْطِهِمْ ( رواه البخا رى )
“Orang-orang
Islam itu menurut perjanjian-perjanjiannya”.
(HR. Bukhari)
Ada
satu hal yang perlu diingat, bahwa profesi makelar itu tidak boleh
disalahgunakan seperti untuk menjual atau mencari barang yang dilarang oleh
agama. Umpamanya saja menjual atau mencari narkotika sebagai pesanan dari orang
tertentu, mencari rumah untuk tempat berjudi atau tempat maksiat lainnya.
Ringkasnya
semua barang yang dilarang memperjualbelikannya, jangan melibatkan diri
kedalamnya, walaupun imbalanya besar. Sebab hasil yang diperoleh dari usaha
yang demikian juga haram dimanfaatkan.
Jadi, agama Islam dapat membenarkan pekerjaan
sebagai makelar selama tidak menyalahi ketentuan nash al-Qur’an dan sunnah
serta ada unsur tolong – menolong dan saling mendapat manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar